Tips Cara Tidur Sehat

OnlineNEWS - Tidur merupakan sebuah aktivitas rutin setelah tubuh mengalami rasa kelelahan, kurang bertenaga akibat terlalu banyak aktivitas yang dilakukan. Kadang kita salah dalam menempatkan waktu kapan seharusnya tidur yang baik untuk mendapatkan kebugaran kembali kondisi tubuh yang kurang bertenaga. Banyak yang berpendapat, tidur sehat dilakukan selama 8 sampai 9 jam, ada juga yang mengatakan 10 jam. Tidur merupakan rahmat Allah Subhanahu Wata`ala, hal ini dapat kita lihat dalam ayat al-Quran, Allah berfirman;

Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya adalah tidurmu diwaktu malam dan siang hari serta usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan”. (QS. Ar Rum ayat 23).

Jika dicermati dengan seksama makna ayat tersebut di atas, bahwa Allah memberikan dua waktu kapan seharusnya tidur, pertama malam hari dan kedua tidur disiang hari. Namun ayat tersebut tidak menyebutkan secara detail porsi waktu untuk tidur.

Pada ayat yang lain, aktivitas tidur juga disebutkan dalam Qur`an Surah Al Qashahs ayat 73 berikut ini:

Dan karena rahmatNya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karuniaNya (pada siang hari) dan supaya kamu bersyukur”. (QS. Al Qashahs Ayat 73).

Juga dalam surah An Naba ayat 9 Allah berfirman:

"Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat”. (QS. An Naba ayat 9).
Ayat diatas hampir sama maknanya dengan makna dari ayat pertama, yaitu tidur pada waktu siang dan malam tanpa menyebutkan secara spesifik waktunya. Namun kelanjutan ayat pertama dan kedua ini terdapat kata istirahat dan kata karunia yang merupakan tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan dan supaya kamu bersyukur. Artinya bahwa Allah memberikan nikmatNya berupa aktivitas tidur untuk kita beristirahat dan setelah kondisi tubuh kita pulih kembali maka kita akan lebih leluasa dan mudah mencari karuniaNya. Dengan karunianya itu kemudian memberikan makna bahwa rizki yang kita peroleh didapat karena karuniaNya tadi, sehingga kita harus bersyukur atas apa yang telah diberikanNya.

Perlu kita pahami bahwa inti dari Nikmat dan Karunia yang Allah berikan berupa tidur itu mengandung makna bahwa tidur adalah karunia Allah untuk memulihkan kondisi tubuh kita agar kita senantiasa dapat mencari rizki yang diberikanNya, kemudian bersyukur atas rizki yang diberikanNya. Inilah sebenarnya bentuk demokrasi dari Allah Subhanahu wa Ta`ala. Semua dariNya, dan kembali pula kepadaNya.

Hikmah Tidur dari Aspek Medis Menurut ALODOKTER:
(Silahkan lihat selengkapnya di Alodokter.com)

Tubuh lebih sehat
Jam tidur yang kurang dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal, jantung, stroke, tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur, hormon stres naik, dan diabetes.
Pertumbuhan badan
Tidur yang nyenyak memicu tubuh melepaskan hormon yang mendukung pertumbuhan normal pada anak-anak dan remaja. Hormon tersebut juga membantu memperbaiki sel-sel dan jaringan, serta meningkatkan massa otot pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa.
Menjaga berat badan
Jika kurang tidur ternyata juga bisa meningkatkan risiko obesitas pada remaja dan kelompok usia lainnya. Tidur memengaruhi tubuh dalam memroses dan menyimpan karbohidrat. Caranya dengan menjaga hormon yang membuat kita merasa lapar (ghrelin) atau kenyang (leptin) tetap seimbang.
Tetap aktif di siang hari
Orang yang kekurangan tidur cenderung menjadi kurang produktif di sekolah atau tempat kerja. Mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas, bereaksi lebih lambat alias ‘lemot’, dan membuat lebih banyak kesalahan.
Terhindar dari kecelakaan atau cedera
Menurut seorang profesor psikologi, lelah akibat kurang istirahat dan tidur meningkatkan risiko kita mengalami berbagai cedera, atau kecelakaan rumah tangga. Misalnya teriris pisau, jatuh dari tangga, kecelakaan kendaraan (baik darat, laut, maupun udara). Bahkan dapat menyebabkan kecelakaan tragis dalam skala yang lebih besar seperti kebocoran reaktor nuklir, kecelakaan penerbangan, kecelakaan kerja, dan lain sebagainya.
Meningkatkan suasana hati
Kurang istirahat dan tidur dapat membuat kita menjadi cepat marah, tidak sabar, sulit berkonsentrasi, murung, stres, dan depresi. Terlalu sedikit tidur juga dapat membuat kita terlalu lelah melakukan hal-hal yang diinginkan.
Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Menurut penelitian terhadap 150 orang, tidur tujuh jam atau kurang dari tujuh jam dalam sehari diduga membuat tubuh kita lebih rentan terserang sakit.
Mempertajam ingatan
Kurang istirahat dan tidur diduga bisa membuat kita cepat pikun. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa ketika tidur, otak kita memroses, memperkuat, dan menggabungkan ingatan kita dari sepanjang hari. Jika kurang tidur, ingatan-ingatan tersebut tidak bisa disimpan dengan benar dalam otak dan bisa hilang.
Perlu diketahui bahwasanya, pola tidur orang dewasa dan anak-anak/balita tidaklah sama. Anak-anak di bawah 5 tahun  biasanya membutuhkan waktu tidur lebih panjang dari orang dewasa karena beberapa faktor diantaranya faktor makanan. Asupan gizi anak-anak dan orang dewasa tentunya sangat berbeda bahkan lebih sedikit jika dibanding dengan orang dewasa, sehingga sering kita melihat anak-anak lebih cepat mengantuk dari pada orang dewasa.

Dari berbagai pendapat tentang waktu tidur yang dibutuhkan orang dewasa, 8 jam sering dianggap sebagai porsi tidur sehat. Namun perlu diketahui bahwa Rasulullah tidurnya sangat sedikit, tidur di awal malam dan bangun di 1/3 malam. Hal tersebut ditunjukkan oleh hadist di bawah ini.

Beliau saw tidur di awal malam dan menghidupkan akhir malam.” (Mutafaq ’Alaih).

Waktu Tidur/Istirahat Siang ala Rasulullah:


Tidur atau istirahat siang (sesudah dhuhur sebelum ashar) dianjurkan oleh Rasulullah. Aktivitas ini disebut juga Qoyluulah. Berikut dasar-dasarnya:

Berkata Ibnu Atsir: “Qoyluulah adalah istirahat di pertengahan siang walaupun tidak tidur”.

Berdasarkan hadits: Dari Sahl Bin Sa’d dia berkata: “Tidaklah kami qoyluulah dan makan siang kecuali setelah shalat jum’at”.

Juga Rasulullah bersabda: “Qoyluulah kalian sesungguhnya syaithon tidak qoyluulah”.
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Hadits di atas menunjukkan bahwa qoyluulah termasuk kebiasaan para sahabat Nabi setiap harinya”.
Rasulullah tidak pernah tidur sebelum sholat isya’ Seperti pada hadist di bawah ini.

Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” [Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]

Beberapa ulama menjelaskan, sebab dibenci tidur malam sebelum isya’ adalah memungkinkan ditinggalkannya sholat isya’ pada waktunya.

Akibat terlalu banyak tidur

1. banyak tidur akan mematikan hati.

2. Memberatkan badan.
3. Menghilangkan manfaat waktu.
4. Menimbulkan kemalasan.
5. Dan banyak tidur ini hukumnya sangat makruh.
6. Banyak tidur juga akan membahayakan badan dan tidak bermanfaat bagi badan.


Diantara doa yang Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan untuk dibaca sebelum tidur adalah sebagaimana yang tertuang dalam hadits berikut.
عَنِ البَرَّاء بنِ عَازِب، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه و سلم قَالَ: (( إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَأْ وُضُوءَكَ للصَلاةِ، ثُمَّ اضْطَّجِعْ على شِقِّكَ الأَيْمَنِ، ثُمَّ قُلْ: اللهُمَّ إِنِّي اَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، وَوَجَهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ، وَ فَوَضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَ أَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَ رَهْبَةً إِلَيْكَ لاَ مَلْجَأَ وَ لاَ مَنْجَا منك إَلاّ إِلَيْكََ ، أَمَنْتُ بِكِتَابٍكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَ بِنَبِيِّكَ الذي أَرْسَلْتَ وَ اجْعَلْهُنَّ آخِرَ كَلاَمِكَ فَإِنْ مِتَّ مِنْ لَيْلَتِكَ مِتَّ على الفِطْرَة))
“Dari al Barra bin Azib, bahwa Rasululah bersabda,”Jika engkau hendak menuju pembaringanmu, maka berwudhulah seperti engkau berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlahlah di rusukmu sebelah kanan lalu ucapkanlah doa:” Ya Allah sesungguhnya aku menyerahkan jiwaku hanya kepadaMu, kuhadapkan wajahku kepadaMu, kuserahkan segala urusanku hanya kepadamu, kusandarkan punggungku kepadaMu semata, dengan harap dan cemas kepadaMu, aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan dan kepada nabi yang Engkau utus” dan hendaklah engkau jadikan doa tadi sebagai penutup dari pembicaranmu malam itu. Maka jika enkau meninggal pada malam itu niscaya engkau meninggal di atas fitrah” [2] (Sumber: almanhaj.or.id)
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar