OnlineNEWS - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pidatonya di Gedung Putih kemarin pada Rabu (06/12), saat jumpa pers memberikan statement yang memicu konflik berkepanjangan, pasalnya Trump mengatakan kepada awak media bahwa "sudah saatnya untuk mengakui secara resmi Yerusalem sebagai ibu kota Israel."
Saat ini, akibat ulah Presiden Amerika Serikat itu lampu masjid Al Aqsa sudah dipadamkan, dia mengatakan bahwa masjid Al Aqsa dibangun di atas kuil bersejarah peninggalan nenek moyang orang yahudi.
Efek pernyataannya itu langsung diikuti dengan pemindahan Kedutaan Amerika di Tel Aviv ke Al-Quds. Trump beranggapan bahwa tindakan yang dilakukannya merupakan solusi terbaik bagi penyelesaian konflik antar kedua negara itu.
Donald Trump juga memberikan alasan bahwa dirinya mendukung 100% sebagai salah satu bentuk komitmen hubungan baik antara Washington dan Israel.(BBC)
Pernyataan Trump kontan mengundang berbagai kecaman dari umat Islam di seluruh dunia, khususnya warga Palestina sendiri yang memberikan perlawanan dan memunculkan seruan Intifadah serta aksi cepat dengan memboikot apapun yang berkenaan dengan Israel, dari sejak dahulu warga Palestina dari orang tua, pemuda, bahkan anak-anak sekalipun tidak pernah mengakui Israel sebagai sebuah negara yang berdaulat, karena mereka paling mengerti tentang penindasan dan penjajahan yang dilakukan terhadap Palestina.(red.SN)
0 komentar:
Posting Komentar