Oleh : Yoseph Edwin @edjozeph | 07:56 WIB - Sabtu, 09 April 2016
Mulai Selasa (5/4/2016), layanan pesan WhatsApp telah resmi merilis mode keamanan enkripsi end-to-end. Informasi mengenai enkripsi di WhatsApp ini diumumkan langsung oleh kedua pendiri WhatsApp, Jan Koum dan Brian Acton, dalam sebuah unggahan di blog resmi.
"Mulai saat ini saat Anda dan kontak menggunakan versi terbaru dari aplikasi, setiap telepon yang dibuat, dan setiap pesan, foto, video, file, dan pesan suara yang dikirimkan, telah dienkripsi end-to-end secara default, termasuk group chat," tulisnya. Pada tahun 2014, WhatsApp sebenarnya sudah memiliki sistem enkripsi. Hanya saja, enkripsi itu baru sebatas di tingkat pengiriman pesan teks. Pengiriman pesan di grup dan konten media, seperti foto atau video, masih belum dienkripsi.
Kepada Wired (5/4) Koum mengungkapkan enkripsi video antar-platform merupakan hal yang tersulit dari semuanya. Oleh sebab itu, WhatsApp harus menunda pengumuman enkripsi tersebut sampai hari ini. Padahal semua proses pengerjaan sudah hampir rampung pada pertengahan Desember 2015. Perlu diingat, fitur ini akan otomatis aktif jika pengguna dan lawannya sudah menggunakan aplikasi WhatsApp versi terbaru. Tidak ada pengaturan apapun, semua percakapan akan menggunakan mode end-to-end encryption sebagai fitur keamanan standar bawaan. Enkripsi ini berlaku di semua sistem operasi, seperti Android, iOS, BlackBerry 10, Windows Phone, bahkan sistem operasi Nokia S40.
Apa itu Enkripsi end-to-end?
Enkripsi end-to-end adalah metode komunikasi di mana hanya mereka yang terlibat dalam obrolan yang bisa mengetahui isi pesan yang dikirim dan diterima. Tidak ada pihak yang bisa dengan mudah mengintip isi pesan tersebut, baik itu peretas, provider telekomunikasi, penyedia internet, bahkan perusahaan pembuat layanan pesan itu. WhatsApp sudah menegaskan bahwa mereka tidak dapat melihat isi pesan para pengguna layanan mereka.
Pesan juga tidak dapat dibaca oleh peretas yang tidak memiliki decryption key. Sistem enkripsi ini akan menutup peluang si peretas melacak pesan secara pribadi. Jika ingin membobol pesan, sederhananya peretas harus membuka kunci satu per satu. WhatsApp bekerjasama dengan perusahaan swasta yang dikelola para hacker, Open Whisper Systems, untuk membuat sistem enkripsi ini. Open Whisper Systems sudah mengembangkan sistem anti peretasan pesan dan telepon lain seperti TextSecure, RedPhone, serta Signal dan Flock. WhatsApp juga mengklaim tidak menyimpan data apa pun terkait percakapan penggunanya. Tidak hanya WhatsApp. WhatsApp bukanlah yang pertama menggunakan mode keamanan enkripsi end-to-end. Berikut kami sajikan layanan pesan lain yang telah mengusung mode keamanan serupa.
BlackBerry Messenger
Layanan yang terkenal dengan sebutan BBM ini dapat dibilang menjadi pionir dalam bidang pengiriman pesan enkripsi end-to-end. Sedari dulu layanan BBM digemari oleh pejabat negara dan orang penting lain karena pesan tidak tidak dapat dibaca oleh pihak lain selain si pengirim dan penerima. Tapi BlackBerry lebih kooperatif jika ada permintaan dari penegak hukum. Karena diketahui BlackBerry secara legal menyimpan data pengguna enam bulan ke belakang. Jadi jika diperlukan oleh penegak hukum, maka BlackBerry dapat membukanya asalkan sesuai prosedur.
LINE
Oktober 2015, LINE resmi merilis fitur enkripsi end-to-end yang diberi nama "Letter Sealing". Fitur Letter Sealing akan aktif secara default bagi pengguna Android dengan gawai tunggal yang terasosiasi. Jika pengguna memiliki beberapa gawai Android atau di iOS, maka mereka harus mengaktifkannya secara manual di bagian Pengaturan. Fitur keamanan enkripsi akan hanya tersedia untuk percakapan personal bukan percakapan kelompok.
ChatSecure
ChatSecure digawangi oleh The Guardian Project, sebuah kumpulan pengembang aplikasi, perancang, kuasa hukum, aktivis, dan pelatih global yang ingin mengembangkan aplikasi kemanan mobile dan pelengkap sistem operasi. Sebagai penanda, sebuah ikon gembok akan muncul dalam tombol kirim pesan yang memberi indikasi bahwa pesan akan di enkripsi, berlaku juga kebalikannya. ChatSecure mendukung protokol Jabber/XMPP dan juga terhubung ke internet menggunakan TOR sehingga lebih sulit untuk dilacak.
Hal penting tentang 'back up' WhatsApp
Meskipun aktif secara otomatis, ternyata ada hal yang harus dipahami terlebih dahulu jika ingin melakukan percakapan anti sadap enkripsi end-to-end milik WhatsApp. Tidak seperti Telegram, WhatsApp tidak menyimpan pesan-pesan yang ada di server sendiri melainkan di layanan penyimpanan awan masing-masing platform. Contohnya bagi pengguna iPhone, pesan-pesan yang diterima dan dikirim akan tersimpan di iCloud Drive, jika sang pengguna mengaktifkan fitur 'back up'. Sedangkan bagi pengguna Android, pesan-pesan dan konten multimedia akan diunggah ke Google Drive. Oleh karena itu, masih ada kemungkinan isi percakapan di WhatsApp terbongkar kalau ada peretas yang berhasil menjebol akun iCloud atau Google Drive milik pengguna. Jika pengguna ingin percakapannya benar-benar aman dan bebas sadap, ia harus pastikan dirinya dan lawan bicara tidak mengaktifkan fitur 'back up'.
Cara memaksimalkan kemanan di WhatsApp
Selain melalui mode keamanan enkripsi di atas, berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan agar percakapan Anda dan lawan tetap aman seperti kami lansir dari Quartz. Mengingat WhatsApp tidak memiliki fitur hapus otomatis seperti Telegram, hapuslah secara manual pesan segera setelah dibaca. Karena jika gawai tersebut dicuri dan dapat ditembus keamanannya maka semua percakapan yang pernah dibuat dapat dilihat oleh pihak lain.
Pastikan tidak ada mata yang mengintip saat Anda melakukan percakapan. Fenomena yang sekarang sering terjadi adalah kini orang tidak begitu konsentrasi dengan lingkungan sekitar jika sedang asik menggunakan layanan pesan dengan teman atau kerabat. Namun jika sudah membicarakan hal yang sifatnya rahasia, pastikan layar gawai tidak dapat dilihat jelas oleh orang di sekitar. Karena kini banyak kamera yang mengintai untuk mengabadikan setiap ada kesempatan.
Yang terakhir, jika Anda sudah melakukan semua hal agar percakapan tetap rahasia, pastikan lawan Anda juga melakukan hal yang sama. Karena jika hanya dari satu sisi saja, semua usaha yang telah dilakukan akan sia-sia.
0 komentar:
Posting Komentar