Ketapang Tercatat sebagai Daerah dengan Tenaga Kerja Asing Terbanyak

OnlineNEWS - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan Barat, M Ridwan, mengatakan data tenaga kerja asing di Kalbar mencapai 779 orang. Kabupaten Ketapang tercatat sebagai daerah dengan tenaga asing terbanyak. "Tenaga asing di Kalbar tidak hanya di sektor pertambangan saja. Utk sektor pertambangan berjumlah 434 orang," kata Ridwan.
Beberapa diantara juga bekerja di sektor perkebunan, kehutanan, pertanian, listrik, gas dan air. Sebanyak 434 tenaga kerja asing di Kabupaten Ketapang, tidak hanya bekerja di industri pengolahan bauksit saja. Beberapa diantaranya juga bekerja di perusahaan rekanan industri pengolahan bauksit. 
"Tercatat di Disnakertran Kalbar, semua tenaga asing bekerja sesuai Izin Mempekerjakan Tenaga Asing, sesuai dengan job desk yang diatur oleh pemerintah," tambahnya. Jika di lapangan diperoleh fakta ada tenaga kerja yang bekerja sebagai buruh kasar maka perusahaan tersebut dapat dikenal sanksi. Sedangkan tenaga kerja asing yang terbukti bekerja sebagai buruh kasar akan dideportasi.

Dari jumlah tenaga kerja asing yang berada di Kalbar, Ridwan menyatakan sebanyak 582 orang berasal dari China. Ada lima Kabupaten di Kalbar dengan jumlah tenaga kerja asing terbanyak. Ketapang menduduki peringkat pertama dengan 468 orang, menyusul Kabupaten Kubu Raya dengan 69 orang, Kabupaten Sanggau 59 orang, Kabupaten Mempawah 56 orang dan Kabupaten Bengkayang 55 orang.

Terkait pelanggaran hukum atau aturan ketenagakerjaan, jumlah tenaga kerja asing yang telah dideportasi sebanyak 318 orang sepanjang 2016. Diantaranya, 71 warga Cina, 26 warga negara Malaysia, 19 Thailand dan sisanya Vietnam.  

Awal kabar mengenai keberadaan ribuan warga asing bekerja di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, terkait keberadaan Smelter bauksit, milik keluarga Lim. Keluarga Lim termasuk salah satu taipan kaya di Indonesia. Pabrik tersebut berada di Dusun Sungai Tengar, Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, dengan luasan 1500 hektar. 

Smelter itu berkapasitas 2 juta ton per tahun, dan merupakan perusahaan patungan antara PT Harita Group dengan BUMN China, China Hongqiao Group Ltd, dengan nama PT Well Harvest Winning Alumina Refinery. Nilai investasinya mencapai US $1,5 miliar. 
(Red. ASEANTY PAHLEVI)
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar