OnlineNEWS - Manusia adalah makhluk yang paling mulia dibanding dengan makhluk ciptaan Allah lainnya, sebab manusia dibekali akal dan kecerdasan. Dengan akal manusia dapat melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam segala aspek. Akal inilah yang kemudian menghasilkan buah karya manusia yang disebut dengan ilmu pengetahuan, selanjutnya ilmu pengetahuan ini menghasilkan sub ilmu pengetahuan yang disebut dengan Teknologi yang kemudian memberikan pengaruh terhadap kehidupan manusia itu sendiri.
Buah karya ilmu pengetahuan yang disebut dengan "teknologi" yang saat ini banyak dimanfaatkan untuk membantu segala aktivitas manusia dari pagi hingga malam hari. Produk teknologi yang dimaksudkan adalah perangkat cerdas atau software cerdas yang dapat mendefinisikan dan mengidentifikasi kebutuhan data bagi manusia, misalnya ketika seseorang ingin mencari data apa saja yang diperlukannya melalui search engine google, maka google secara tersistem menugaskan robot-robotnya (googlebot) untuk menyediakan data akurat seperti yang kita inginkan dengan konsep analisis data yang sangat sistematis, dan inilah sebenarnya yang disebut sebagai Artificial Intelligence atau Kecerdasan Artifisial.
Disebut sebagai Artificial Intelligence atau Kecerdasan Artifisial karena memberikan dukungan fitur otomatis yang telah diprogram sesuai dengan keinginan manusia. Hasil perkembangan teknologi seperti ini memang sangat membantu bahkan membuat manusia menjadi semakin asyik berada di depan laptop dan smartphone bahkan interaksi sosial yang seharusnya dilakukan didunia nyata, pun dilakukan di dunia maya melalui produk-produk Artificial Intelligence.
Secara langsung produk-produk Artificial Intelligence ini ditengarai berpotensi menggantikan pekerjaan manusia dan bahkan membuat manusia semakin lalai dalam kehidupannya. Pekerjaan manusia digantikan oleh robot-robot yang bekerja tanpa memerlukan nilai. Sedangkan manusia secara fitrah adalah makhluk yang sangat bergantung dengan nilai dalam setiap aktivitasnya.
Sebagai contoh, bahwa produk-produk Artificial Intelligence ini sanggup menggantikan interaksi soasial seperti kepekaan soaial, empati, etika, rasa ingin tahu, dan kesehatan, misalnya saja seseorang ingin menjenguk saudaranya yang sedang terbaring sakit dirumah sakit menyampaikan rasa empatinya, memberikan semangat bagi saudaranya yang sedang sakit hanya melalui video call.
Namun kecanggihan ini pun tidak bisa menggantikan rasa keingin tahuan manusia terhadap sesuatu diluar batas kemampuannya, sebab ia diprogram oleh manusia itu sendiri untuk memudahkan aktivitasnya saja, tidak mungkin robot-robot itu dapat menggantikan tugas manusia sebagai Khalifah dimuka bumi.
Namun faktanya manusia larut dalam Artificial Intelligence yang membuat manusia jauh dari kehidupan dunia nyata, semakin asyik dan meninggalkan banyak tugas kemanusiaan yang seharusnya tidak dapat digantikan oleh robot. Perlu disadari bahwa robot-robot itu hanyalah alat bantu untuk mendukung manusia melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah dimuka bumi, sehingga perlu dibatasi penggunaannya untuk menghindarkan agar manusia tidak diperbudak oleh teknologi.
Secara langsung produk-produk Artificial Intelligence ini ditengarai berpotensi menggantikan pekerjaan manusia dan bahkan membuat manusia semakin lalai dalam kehidupannya. Pekerjaan manusia digantikan oleh robot-robot yang bekerja tanpa memerlukan nilai. Sedangkan manusia secara fitrah adalah makhluk yang sangat bergantung dengan nilai dalam setiap aktivitasnya.
Sebagai contoh, bahwa produk-produk Artificial Intelligence ini sanggup menggantikan interaksi soasial seperti kepekaan soaial, empati, etika, rasa ingin tahu, dan kesehatan, misalnya saja seseorang ingin menjenguk saudaranya yang sedang terbaring sakit dirumah sakit menyampaikan rasa empatinya, memberikan semangat bagi saudaranya yang sedang sakit hanya melalui video call.
Namun kecanggihan ini pun tidak bisa menggantikan rasa keingin tahuan manusia terhadap sesuatu diluar batas kemampuannya, sebab ia diprogram oleh manusia itu sendiri untuk memudahkan aktivitasnya saja, tidak mungkin robot-robot itu dapat menggantikan tugas manusia sebagai Khalifah dimuka bumi.
Namun faktanya manusia larut dalam Artificial Intelligence yang membuat manusia jauh dari kehidupan dunia nyata, semakin asyik dan meninggalkan banyak tugas kemanusiaan yang seharusnya tidak dapat digantikan oleh robot. Perlu disadari bahwa robot-robot itu hanyalah alat bantu untuk mendukung manusia melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah dimuka bumi, sehingga perlu dibatasi penggunaannya untuk menghindarkan agar manusia tidak diperbudak oleh teknologi.
0 komentar:
Posting Komentar