OnlineNEWS - Perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan (finance), fokus utama perusahaan adalah melakukan penjualan secara kredit. Penjualan kredit tidak akan segera menghasilkan penerimaan kas. Tapi menimbulkan piutang usaha. Perusahaan harus melakukan pengendalian intern terhadap piutang usaha, dimana pengendalian intern bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern terhadap piutang usaha sudah efektif dan sesuai dengan prinsip prinsip pengendalian intern piutang usaha yang benar. Penelitian ini dilakukan di PT. Buana Finance Cabang Manado mulai bulan Juli-Agustus tahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian berbentuk deskriptif, jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode analisis dengan terlebih dahulu mengumpulkan data yang ada kemudian diklarifikasi, dianalisis, selanjutnya diinterpretasikan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan yang diteliti. Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern piutang usaha yang diterapkan di PT. Buana Finance Cabang Manado sudah berjalan cukup efektif dimana manajemen perusahaan sudah menerapkan konsep-konsep dasar dan prinsip-prinsip pengendalian intern.
Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi negara Indonesia saat ini menunjukkan trend positif, hal ini mengakibatkan akan terjadinya persaingan yang sangat ketat di antara para pelaku usaha. Oleh karena itu, sektor swasta dan pemerintah harus mempersiapkan diri untuk meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dan semakin berkembang. Pada umumnya perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu meningkatkan laba dengan memperhatikan pangsa pasar yang ada. Untuk meningkatkan kinerjanya, perusahaan harus mempunyai suatu strategi.
Perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan (finance), fokus utama perusahaan adalah melakukan penjualan secara kredit. Penjualan kredit tidak akan segera menghasilkan penerimaan kas. Tapi menimbulkan piutang kepada konsumen, atau yang biasa disebut dengan piutang usaha, dan barulah kemudian pada hari jatuh temponya, terjadi aliran kas masuk (cash flow) yang berasal dari pengumpulan piutang usaha tersebut.
PT Buana Finance tbk merupakan salah satu perusahaan yang menyediakan jasa sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup dari perusahaan ini adalah pengendalian intern piutang usaha dalam perusahaan. Pendapatan usaha Perseroan terutama berasal dari pendapatan pembiayaan sewa guna usaha dan pendapatan pembiayaan konsumen. Perseroan mencatatkan pendapatan usaha di tahun 2015 sebesar Rp. 548,7 miliar, terkoreksi 8,8% dari tahun 2014 sebesar Rp. 601,8 miliar. Penurunan disebabkan adanya penurunan atas piutang yang dikelola di tahun 2015 dan 2014, yang masing-masing mencapai nilai sebesar Rp. 2,97 trilyun dan Rp. 3,43 trilyun. Dari total pendapatan, 92% merupakan pendapatan sewa pembiayaaan dan pembiayaan konsumen serta sebesar 5,3% merupakan pendapatan bunga dari penempatan deposito, jasa giro dan denda bunga atas keterlambatan pembayaran piutang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen yang diterima dari nasabah.
Pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan didapat dari pembiayaan kendaraan baru dan bekas baik melalui dealer dan non-delaer. Pendapatan pembiayaan konsumen pada 2015 adalah sebesar Rp. 88,1 miliar atau 16% dari total pendapatan 2015. Pencapaian pendapatan terkoreksi tipis 4.3% dari Rp. 92,1 miliar di tahun 2014 menjadi Rp. 88,06 miliar, seiring dengan penurunan penyaluran pembiayaan konsumen dari Rp. 437 miliar tahun 2014 menjadi Rp. 369 miliar. Sepanjang tahun 2015, nilai pembiayaan baru mencapai Rp. 1,84 triliun, lebih rendah sebesar 18% dari pencapaian tahun sebelumnya. Dibandingkan dengan budget Perseroan yang mencapai Rp. 3 trilyun, maka pencapaian di tahun 2015 meleset sebesar 38%. Untuk tahun 2016, Perseroan menargetkan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp. 2,5 trilyun, yang terdiri dari pembiayaan sewa guna usaha sebesar Rp. 1,5 trilyun dan pembiayaan konsumen sebesar Rp. 1 trilyun, serta target rasio piutang bermasalah dibawah 3%. Dari laporan keuangan bisa dilihat piutang pembiayaan konsumen dari tahun 2011-2016 menurun, namun pada laporan laba rugi PT Buana Finance Manado mengalami penurunan untuk tahun 2015.
Silahkan Download versi Full pada link download dibawah ini (Free Download)
0 komentar:
Posting Komentar